Daily Archives: December 7, 2010

Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis kontak iritan adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi iritan yang menempel pada kulit. Contoh bahan iritan : bahan pelarut, detergen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu.

Dermatitis kontak dapat terjadi pada semua orang yang terkena bahan iritan. Kelainan kulit yang terjadi dipengaruhi oleh :

  • Ukuran molekul, konsentrasi, vehikulum, dan daya larut bahan iritan
  • Lama kontak, kekerapan (terus menerus/berselang), adanya oklusi yang menyebabkan kulit lebih permeable, gesekan dan trauma fisik
  • Suhu dan kelembaban lingkungan

Read the rest of this entry

Dermatitis Seboroik – Dermatosis Eritroskuamosa

Dermatitis seboroik adalah segolongan kelainan kulit yang didasari oleh faktor konstitusi dan bertempat predileksi di daerah seboroik Penyebabnya belum diketahui pasti, tapi faktor predisposisinya adalah kelainan konstitusi berupa status seboroik (seborrhoeic state) yang diturunkan.

Dermatitis seboroik berhubungan erat dengan keaktifan glandula sebacea, sehingga penyakit ini banyak ditemukan pada bayi bulan-bulan pertama, jarang pada usia akil balik, dan puncaknya pada usia 18-40 tahun, kadang-kadang pada usia tua juga dapat terjadi.

Read the rest of this entry

Eritroderma – Dermatosis Eritroskuamosa

Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya eritema universalis (90-100%), biasanya disertai skuama. Kalau eritemanya 50-90% maka disebut pre-eritroderma.

Eritroderma juga disebut dermatitis eksfoliativa.

Patofisiologi :

Patofisiologi eritroderma belum jelas, tapi diketahui bahwa ada suatu agent dalam tubuh yang menyebabkan reaksi tubuh berupa pelebaran pembuluh darah kapiler (eritema) yang universal. Pelebaran pembuluh darah ini menyebabkan aliran darah ke kulit meningkat sehingga kehilangan panas bertambah, aibatnya pasien merasa dingin dan menggigil.

Read the rest of this entry

Pitriasis Rosea – Dermatitis Eritroskuamosa

Pitiriasis rosea adalah penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, dimulai dengan sebuah lesi inisial berbentuk eritema dan skuama halus. Kemudian disusul oleh lesi-lesi yang lebih kecil di badan, lengan, dan paha atas yang tersusun sesuai dengan lipatan kulit dan biasanya menyembuh dalam 3-8 minggu.

Etiologi : etiologinya belum diketahui, mungkin virus, karena penyakit ini merupakan self limiting disease (dapat sembuh sendiri) dalam waktu 3-8 mingu.

Insidensi : didapati pada semua umur, terutama antara 15-40 tahun, pada wanita dan pria sama banyaknya.

Read the rest of this entry

Parapsoriasis – Dermatosis Eritroskuamosa

Parapsoriasis adalah penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, pada umumnya tanpa keluhan. Kelainan kulit terutama terdiri atas eritema dan skuama, berkembangnya perlahan-lahan, perjalanannya umumnya kronik.

Gejala klinis :

  • Parapsoriasis gutata :
    • pada dewasa muda, terutama pria.
    • ruam : papul miliar dan lentikular, eritema dan skuama, dapat hemoragik, kadang berkonfluensi, dan umumnya simetrik.
    • sembuh spontan tanpa meninggalkan sikatrik.
    • predileksi : badan, lengan atas, paha
    • tidak terdapat di kulit kepala, muka, dan tangan.

Read the rest of this entry

Psoriasis – Dermatosis Eritroskuamosa

Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama kasar, berlapis-lapis dan transparan; disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner.

Etiopatologi psoriasis berhubungan dengan :

  • faktor genetik : HLA
  • faktor imunologik : sel T, penyaji antigen/dermal, keratinosit
  • faktor pencetus : stress psikis, infeksi fokal, trauma (fenomena Kobner), endokrin, gangguan metabolik, obat, alkohol, merokok.

Insidensi : lebih banyak pada orang kulit putih. Puncak insidensinya pada usia pubertas dan menopause.

Read the rest of this entry